Rumah Tapera Sebenarnya Untuk Siapa? Apakah Akan Diganti Dalam Bentuk Lain Jika Sudah Punya Rumah
--
BERANDAKITA - Pekerja yang berpenghasilan di atas upah minimum provinsi dan/atau kabupaten/kota tetap diwajibkan menjadi peserta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) meski sudah memiliki rumah.
Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan alasan di balik kebijakan tersebut dalam konferensi pers di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Rumah Tapera Adalah? Pengertian, Gambar Desain, Syarat dan Cara Daftar
Dia menjelaskan bahwa jumlah backlog kepemilikan rumah di Indonesia masih tinggi, yakni 9,9 juta orang. Kemudian setiap tahun ada 700.000-800.000 keluarga baru yang belum memiliki rumah.
Sementara itu, kemampuan pemerintah dengan berbagai skema subsidi dan fasilitas pembiayaan perumahan dalam setahun kurang lebih hanya 250.000 unit.
“Jadi kalau hanya mengandalkan pemerintah saja tidak akan terkejar, kapan selesainya backlog, makanya perlu ada grand design dengan melibatkan masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah secara bersama-sama (Tapera),” kata Heru seperti dikutip dari kanal Youtube Kantor Staf Presiden.
Untuk itu, para pekerja yang sudah memiliki rumah dan menjadi peserta Tapera, hasil tabungannya sebagian akan digunakan untuk mensubsidi biaya cicilan peserta yang belum memiliki rumah.
“Supaya bunganya terjaga lebih rendah dari bunga komersial, saat ini 5 persen, nanti perlu ada kajian-kajian lebih lanjut, jadi seperti asas gotong royong di undang-undang (UU Tapera), pemerintah, masyarakat yang punya rumah, membantu yang belum punya rumah, semua berbaur jadi satu,” jelasnya.
Baca juga: Proyek IKN Nusantara Mulai Diragukan, Akankah Menjadi Candi Hambalang Part 2?
