Tuesday 12th of November 2024

Kupas Tuntas Program Pemerintah Prabowo Soal Swasembada Energi yang Bisa Jadi Solusi Krisis Nasional

Kupas Tuntas Program Pemerintah Prabowo Soal Swasembada Energi yang Bisa Jadi Solusi Krisis Nasional

--

Berandakita.com - Apa itu swasembada energi? Swasembada energi adalah kemampuan suatu negara atau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri, swasembada energi juga dapat dikatakan sebagai swasembada energi atau kemandirian energi.

“Kita juga punya energi panas bumi yang cukup, kita punya banyak batu bara, kita punya banyak energi dari air, pemerintahan yang saya pimpin akan fokus untuk mencapai swasembada energi.”

Kutipan di atas adalah penggalan pidato perdana Presiden Prabowo Subianto, pidato yang menggelegar dan penuh optimisme tersebut tentu saja menghembuskan keniscayaan untuk mewujudkan swasembada energi.

Baca juga: Sinopsis Serial Shaman: Whispers from the Dead dan Link Nonton Full Episode Sub Indo, Lekat dengan Budaya Indonesia yaitu Perdukunan

Baca juga: Cara Penipu Kripto Menjerat Korban yang Masih Awam, Bisa Untung Milyaran Rupiah Dalam Sekejap

Janji Presiden Prabowo patut diapresiasi karena saat ini kemandirian energi menjadi salah satu pilar utama kemakmuran. Lantas, apa urgensi dari kemandirian energi?

Tidak etis bagi saya untuk mengatakan bahwa swasembada energi itu penting karena “memang penting”, tetapi mari kita lihat urgensi di baliknya, seperti yang kita ketahui bersama, salah satu visi dan misi pasangan Prabowo-Gibran saat berkompetisi adalah memperjuangkan energi berbasis bioenergi dan energi hijau, inilah yang menjadi alasan mengapa pada pidato pelantikannya, Presiden Prabowo menyebutkan tanaman yang dapat diolah menjadi bahan energi. Ia juga menyebutkan energi terbarukan seperti panas bumi dan energi air.

“Kita diberi karunia oleh Tuhan, tanaman yang memungkinkan kita untuk tidak bergantung pada bangsa lain. Tumbuhan seperti kelapa sawit dapat menghasilkan solar dan bensin,” kata Prabowo dengan penuh semangat.

Beliau juga melanjutkan: “Kita juga punya tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, jagung, dan lain-lain, kita juga punya energi panas bumi yang cukup di bawah tanah, kita punya batu bara yang banyak, kita punya energi dari air yang sangat banyak.”

Tentu saja, urgensi swasembada energi bukan hanya tentang pemenuhan visi dan misi politik, tetapi lebih dari itu. Jika kita menyimak pidato Capres Prabowo, kita bisa merasakan aroma nasionalisme yang kental, ia seakan membangkitkan semangat nasionalisme dalam diri seluruh rakyat Indonesia, membangunkan kita semua dari kegelapan identitas eksklusif yang berbau SARA. Prabowo menghentak kita semua untuk selalu berani dan percaya diri menjadi manusia Indonesia yang mencintai bangsa dan negaranya.

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Serendipity’s Embrace dan Link Nonton Gratis Full HD Bukan Nunadrama dan Drakorindo

Presiden ke-8 Republik Indonesia ini tidak lupa mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bersama-sama membangun Indonesia, mewujudkan arti kemerdekaan. Terutama untuk terbebas dari kemiskinan dan kebodohan hingga penindasan dan penjajahan. Di sektor energi, bangsa kita masih terbelenggu oleh negara lain. Hal ini terlihat jelas pada data impor energi yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal inilah yang memicu presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra untuk menyerukan swasembada energi.

Rasanya potensi untuk mencapai kemandirian energi bukanlah mimpi yang muluk-muluk, mengingat cadangan energi di bumi Indonesia sangat besar, terutama energi terbarukan, sebut saja panas bumi, yang 40% cadangannya di dunia ada di bumi Indonesia. Pemanfaatan energi yang ada, niscaya mampu membebaskan bangsa Indonesia dari ketergantungan negara lain, oleh karena itu swasembada energi harus menjadi sebuah keniscayaan seperti yang dikatakan Prabowo “pemerintahan yang saya pimpin akan fokus untuk mencapai swasembada energi”.

Nasionalisme sangat penting untuk membangun dan memajukan negara. Namun, urgensi swasembada energi tidak sebatas mewujudkan semangat patriotisme atau mewujudkan makna kemerdekaan, melainkan juga tentang kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusia dan ancaman global yang harus dihadapi, sudah menjadi kesadaran global bahwa bumi telah mengalami perubahan iklim yang cukup signifikan. Telah diketahui bahwa polusi yang dihasilkan dari energi fosil merupakan salah satu penyebab utamanya. Berdasarkan fakta tersebut, dunia global menyerukan untuk melakukan transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan seperti energi air, matahari, angin, dan panas bumi.

Seiring dengan kebutuhan akan keberlangsungan hidup homo sapiens, penting untuk mewaspadai dinamika global. Kemandirian energi memungkinkan bangsa kita masih dalam kondisi stabil atau posisi aman ketika terjadi situasi krisis global seperti akibat perang atau bencana alam. Bayangkan saja ketika Indonesia bergantung pada negara lain untuk mendapatkan energi, dan negara tersebut mengalami konflik sehingga mengganggu distribusi energi ke Indonesia, bukankah rakyat Indonesia akan terancam?

Oleh karena itu, Presiden Prabowo ingin agar swasembada energi segera diupayakan. “Kalau terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, kita akan sulit mendapatkan sumber energi dari negara lain. Oleh karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu berswasembada energi,” ujar Prabowo dalam pidatonya yang harus diakui epik tersebut. Dengan demikian, swasembada energi tidak boleh hanya menjadi visi dan misi politik belaka, namun harus mampu diimplementasikan dalam pembangunan dan pengembangan energi nasional, khususnya energi yang ramah lingkungan.

Source:

Update Terbaru

RELATED POST