Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 16, Dilengkapi dengan Makna dan Tafsirnya
By:
Andrea Susan |
Senin
08-09-2025 /
21:01 WIB
--
3. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
16. Penghuni surga itu ialah orang-orang yang memanjatkan doa kepada Rabb mereka, “Ya Rabb kami, sesungguhnya kami beriman kepada-Mu dan kepada apa yang Engkau turunkan kepada rasul-rasul-Mu, serta mengikuti syariat-Mu, maka ampunilah dosa-dosa yang telah kami perbuat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.”
Baca juga: Skandal Sashihara Rino Eks AKB48 Viral, Minta Maaf! Cukur Rambut Sebagai Bentuk Penyesalan!
Baca juga: Link Alternatif IDLIX Terbaru September 2025 yang Masih Bisa Diakses, Sekali Klik Langsung Nonton Streaming Gratis
Tajwid Surat Ali Imran Ayat 16
Untuk bacaan dan hukum tajwid adalah sebagai berikut:

Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu:
1. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad jaiz munfasil sebab alasannya adalah aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
5. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
6. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
7. Mad badal karena karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad arid lissukun alasannya aksara mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!