Tuesday 9th of September 2025

Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 16, Dilengkapi dengan Makna dan Tafsirnya

Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 16, Dilengkapi dengan Makna dan Tafsirnya

--

3. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

16. Penghuni surga itu ialah orang-orang yang memanjatkan doa kepada Rabb mereka, “Ya Rabb kami, sesungguhnya kami beriman kepada-Mu dan kepada apa yang Engkau turunkan kepada rasul-rasul-Mu, serta mengikuti syariat-Mu, maka ampunilah dosa-dosa yang telah kami perbuat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.”

Baca juga: Skandal Sashihara Rino Eks AKB48 Viral, Minta Maaf! Cukur Rambut Sebagai Bentuk Penyesalan!

Baca juga: Link Alternatif IDLIX Terbaru September 2025 yang Masih Bisa Diakses, Sekali Klik Langsung Nonton Streaming Gratis

Tajwid Surat Ali Imran Ayat 16

Untuk bacaan dan hukum tajwid adalah sebagai berikut:

Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu:
 
1. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad jaiz munfasil sebab alasannya adalah aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
5. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
6. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
7. Mad badal karena karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad arid lissukun alasannya aksara mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.

Itulah informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Source:

Update Terbaru

RELATED POST