Contoh Tembang Asmaradana dan Artinya dalam Bahasa Indonesia, Tentang Kisah Asmara Seseorang
--
3) Kitab Musarar inganggit,
Duk Sang Prabu Joyoboyo,
Ing Kediri kadhatone,
Ratu agagah prakosa,
Tang ana kang malanga,
Parang muka samya teluk,
Pan sami ajrih sedaya.
(Jaya Baya, Ramalan Musabar)
Baca juga: Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui Ada Apa Saja? Harus Bijak dalam Penggunaannya
Baca juga: Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Antara Lain? Berikut Jawabannya!
Artinya:
Kitab Musarar dibuat,
Saat Sang Prabu Jaya baya,
Di Kediri keratonnya,
Raja yang gagah perkasa,
Tidak ada yang berani,
Musuh pada takluk,
Semua pada takut.
4) Milane sinungan sakti,
Bathara Wisnu punika,
Anitis ana ing kene,
Ing Sang Prabu Jaya Baya,
Nalikane mangkana,
Pan jumeneng Ratu Agung,
Abala para narendra.
(Jaya Baya, Ramalan Mubasar)
Artinya:
Karena dianugerahi kesaktian,
Batara Wisnu itu,
Menitis di sini,
Menitis pada Sang Prabu Jaya Baya,
Pada saat itu,
Sang Prabu menjadi raja Agung,
Pasukannya raja-raja.
5) Wusnya mangkana winari,
Lami-lami apeputra,
Jalu apekik putrane,
Apanta sampun diwasa,
Ingadekaken raja,
Pagedhongan tanahipun,
Langkung arja kang nrgara.
(Jaya Baya, Ramalan Musabar)
Baca juga: Bagaimanakah Cara Nenek Moyang Kita untuk Mendapatkan Api? Lengkap Penjelasan dari Tiap Zaman