Bagaimanakah Cara Nenek Moyang Kita untuk Mendapatkan Api? Lengkap Penjelasan dari Tiap Zaman
--
Baca juga: Kode Untuk Mengaktifkan Kuota Axis Gratis 20 GB Dengan Aplikasi, Bisa Langsung Aktif!
Manusia membuat api sendiri dengan alat
Pada masa 200.000 tahun yang lalu manusia menemukan bahwa api tercipta dari prinsip gesekan. Dua buah batu digosokkan hingga menjadi percikan api yang dapat digunakan untuk membakar rumput atau daun kering. Selain batu, manusia zaman tersebut juga menemukan bahwa dua potong kayu juga bisa digunakan untuk membuat percikan api dengan prinsip yang sama.
Nenek moyang kita juga menggunakan tongkat panjang dan memutarnya di atas tongkat lainnya. Gesekan yang terjadi antar kayu menimbulkan percikan api, alat semacam itu dinamakan bor tangan.
Pada perkembangan selanjutnya bor tangan ini kemudian dimodifikasi dengan menambahkan kawat sehingga api dibuat oleh dua orang.
Bor api dua orang ini dinilai lebih cepat menghasilkan api dan tidak terlalu menguras tenaga manusia yang menggunakannya.
Baca juga: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu 25 Oktober 2025
Baca juga: Jadwal Tour DJ Whisnu Santika 2026, Siap Ramaikan di Kota Kediri Hingga Bali!
Bor dua orang kemudian diubah dengan bentuk busur dan dikenal sebagai bor busur. Bor busur jauh lebih bermanfaat untuk menghasilkan api yang cepat daripada bor dua orang.
Kemampuan alami manusia ini muncul karena manusia memiliki insting untuk bertahan hidup. Dengan menciptakan dan mengendalikan api, perubahan penting dalam perilaku manusia telah terjadi dari masa ke masa. Aktivitas manusia tidak lagi terbatas pada siang hari tetapi juga di malam hari berkat ditemukannya api. Api juga melindungi manusia karena pemangsa dan serangga penggigit takut akan api dan asap.
