Hijir Ismail Adalah: Pengertian dan Sejarah, Jadi Tempat Paling Mustajab Untuk Beroda

--
BERANDAKITA - Berdiri kokoh di pelataran Masjidil Haram, Ka'bah menyimpan segudang sejarah dan keajaiban. Tapi tahukah Anda, di samping bangunan suci tersebut, terdapat satu sudut istimewa yang kerap diburu para peziarah? Ya, itulah Hijr Ismail, semusim lingkaran yang menyimpan kisah pilu namun berujung manis, serta diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa.
Hijr Ismail, meski terpisah, sebenarnya masih menjadi bagian dari bangunan Ka'bah. Kisah di baliknya bermula dari perjalanan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Ketika membangun Ka'bah, kekurangan biaya memaksa mereka mengecilkan bangunan, sehingga bagian yang berisi makam Ismail berada di luar. Meski begitu, Rasulullah SAW bersabda, "Hijr Ismail termasuk bagian dari Ka'bah."
Nama Hijr sendiri berarti 'pagar' atau 'penghalang'. Dulu, makam Ismail memang dibatasi pagar batu. Kini, Hijr Ismail berbentuk tembok setengah lingkaran dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar 1,45 meter. Di dalamnya terdapat batu hitam kecil, yang diyakini sebagai bekas kepala Hajar, istri Nabi Ibrahim.
Kisah Hajar dan Ismail sendiri menggetarkan hati. Ditinggal Ibrahim di padang tandus tanpa bekal, Hajar berlari-lari bolak-balik antara bukit Safa dan Marwa mencari air untuk Ismail yang kehausan. Hingga akhirnya, Allah SWT memancarkan air zamzam di kaki Ismail, menjadi jawaban atas doa dan ikhlasnya.